Menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang tidak asing bagi kita. Menurut
Husamah (2010: 17), menulis bukan sekadar mencurahkan ide, mencurahkan
unek-unek atau menulis caci maki. Menulis adalah sebuah ibadah yang akan
membawa seorang penulis pada kemuliaan karena menginspirasi dan mencerahkan
banyak orang. Dengan menulis, banyak orang yang mungkin akan dibukakan hatinya,
disebarkannya ilmu pengetahuan dan menjadi kunci dalam memahami suatu
permasalahan. Menulis juga melahirkan
pikiran atau perasaan seperti mengarang, dan membuat surat. Hasil yang
dilahirkan oleh pikiran atau perasaan dalam bentuk tulis disebut tulisan atau
karya tulis. Karya tulis sebagai hasil pikiran atau perasaan dapat berupa
khayalan dan dapat berupa kenyataan yang benar-benar terjadi. Karya tulis yang
berupa khayalan dalam dunia ilmiah disebut karya tulis fiksi seperti puisi,
cerpen, novel, roman, dan sebagainya. Jadi, menulis adalah suatu keterampilan
berbahasa yang melahirkan pikiran atau perasaan yang bukan hanya mencurahkan
ide atau mencurahkan unek-unek, yang juga bisa menjadi sebuah ibadah yang akan
membawa seorang penulis pada kemuliaan karena menginspirasi dan mencerahkan
banyak orang.
Tujuan
Menulis Komunikasi dalam tulisan sangat erat kaitannya dengan tujuan menulis.
Hogo Hartig dalam Fajar (2008: 3) mengemukakan tujuan menulis sebagai berikut.
- Tujuan penugasan Penulis tidak memiliki tujuan untuk
apa dia menulis. Penulis hanya menulis tanpa mengetahui tujuannya. Dia menulis
karena mendapat tugas, bukan atas kemauan sendiri. Misalnya, seorang pelajar
ditugasi merangkum sebuah buku atau seorang guru ditugasi 245 Prosiding Seminar
Nasional Bulan Bahasa UNIB2015 membuat laporan oleh kepala sekolahnya.
- Tujuan altruistik Penulis bertujuan menyenangkan
pembaca, menghindari kedukaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para
pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. Penulis harus
berkeyakinan bahwa pembaca adalah “sahabat” hidupnya, sehingga penulis
benar-benar dapat mengkomunikasikan suatu gagasan bagi kepentingan pembaca.
Hanya dengan cara itulah tujuan altruistik.
- Tujuan persuasif Penulis bertujuan mempengaruhi
pembaca supaya pembaca yakin akan kebenaran gagasan yang dituangkan atau diutarakan
oleh penulis.
- Tujuan informasi Penulis menuangkan gagasan dengan
tujuan memberi informasi atau keterangan kepada pembaca.
- Tujuan pernyataan diri Penulis berusaha
memperkenalkan atau menyatakan dirinya sendiri kepada para pembaca.
- Tujuan kreatif Penulis bertujuan agar pembaca dapat
memiliki nilai-nilai artistik atau nilai-nilai kesenian dengan membaca tulisan
si penulis.
- Tujuan pemecahan masalah Penulis berusaha memecahkan
suatu masalah yang dihadapi.
Manfaat
Menulis Menulis mempunyai manfaat positif. Seorang penulis bisa menjadi orang
terkenal, ia juga mendapat uang imbalan. Selain manfaat tersebut,Artati (2008:
5) menyatakan bahwa menulis memiliki beberapa manfaat, yakni.
- Sarana untuk mengungkapkan diri Mengungkapkan
perasaan hati dapat dilakukan dengan menulis. Seorang penulis puisi yang sedang
gelisah, marah, sedih, atau bahagia akan mengungkapkan perasaannya lewat puisi.
- Sarana untuk pemahaman Seseorang yang membaca buku
berarti ia menambah pengetahuan dalam pikiran.
- Mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan
perasaan harga diri Menulis merupakan kegiatan yang jarang dilakukan orang.
Tidak semua orang mampu menulis. Seseorang yang mampu menulis sebenarnya sebuah
kebanggan yang tiada taranya.
- Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan Seorang
penulis selalu dituntut untuk terus belajar agar ia mengetahui informasi.
Akibatnya, pengetahuan penulis menjadi luas.
- Keterlibatan secara bersemangat Seorang penulis
merupakan seorang pencipta. Ia disebut kreatif. Jika ada sesuatu yang tidak
baik, ia akan terpanggil untuk mengomentari lewat tulisan-tulisannya.
- Kemampuan menggunakan bahasa Bahasa merupakan alat
yang digunakan untuk menulis. Seseorang yang ingin menulis harus menguasai
bahasa yang dijadikan alat untuk menulis tersebut.